Jumat, 16 Oktober 2009

Well Service

A. Well Service / Well Work
Well Service merupakan suatu bagian yang bertugas menangani segala kegiatan yang berhubungan dengan sumur. Kegiatan tersebut meliputi usaha agar sumur siap berproduksi (initial completion) maupun usaha perbaikan sumur akibat kerusakan saat berproduksi (Work Over). Semua kegiatan yang dilakukan oleh team ini bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan laju produksi sumur. Well Service dibagi dalam beberapa bagian yaitu :
1. Tool House adalah bagian yang bertugas dalam menyediakan dan memelihara segala peralatan sehingga dapat selalu siap pakai.
2. Operation adalah bagian yang melaksanakan pemasangan artificial lift serta memperbaiki kerusakan yang ada pada sumur-sumur.
3. Transport Well Service adalah bagian yang memperlancar pekerjaan well service dengan selalu menyediakan transport untuk mengantarkan segala peralatan yang dibutuhkan saat melakukan service terhadapsumur. Pekerjaan yang dilakukan oleh divisi ini dibagi dalam empat kelompok kerja yaitu : initial completion, sevice, work over dan equipment maintanance.

A. INITIAL COMPLETION
InitialCompletion merupakan pekerjaan awal dari suatu sumur baru yang dilakukan setelah pengeboran yaitu dengan cara melengkapi sumur dengan segala peralatan sehingga sumur dapat mulai berproduksi.
1. Run CBL (Cement Bond Logging)
Tujuannya untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahui daerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona produktif dengan zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang terangkat ke permukaan akan tinggi.

2. Squeese Cementing
Squeeze cementing adalah kegiatan penyempurnaan semen sumur produksi. Kegunaan squeeze cementing ini adalah :
a. Memperbaiki penyemenan primer yang tidak sempurna.
b. Menutup zona lost circulation.
c. Memperbaiki casing yang bocor
d. Menutup lubang perporasi yang salah.
e. Mengisi zona yang tidak produktif Teknik yang dilakukan dalam squeeze cementing ini ada dua :
 High Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan tinggi yang berfungsi untuk menutup rekahan yang merugikan yang terdapat di dalam formasi.
 Low Pressure Cementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan rendah. Tujuannya untuk membentuk filter cake atau dinding penutup formasi,dan saluran fracture yang mungkin saja terbuka sampai ke formasi.

3. Perforating
Perforating adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk melubangi casing agar terjadi hubungan antara well bore dengan reservoir. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan suatu alat yang disebut GUN.

4. Swabbing
Swabbing yaitu pekerjaan mengangkat sejumlah fluida dari dalam sumur dengan menggunakan alat penghisap (swab Tool) melalui tubing, drill pipe. Fungsi swabbing adalah sebagai berikut :
1. Menentukan production rate dari sebuah zona sumur
2. Untuk menentukan apakah suatu casing mengalami kebocoran
3. Memancing agar suatu well dapat flowing.
4. Mengambil kembali spent acid yang telah dipompakan agar tidak merusak casing

B. Well Service Job
Well Service Job pada prinsipnya adalah kegiatan atau pekerjaan untuk merawat suatu sumur supaya dapat terus berproduksi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk merawat sumur ini diperlukan alat yang dapat membantu untuk mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan.

1. Surface Equipment
Surface equipment adalah segala peralatan yang berada di atas permukaan sumur. Contoh peralatan yang ada diatas permukaan sumur.
a. Rig
Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 4 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disi ni bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Rig adalah suatu alat berat yang digunakan untuk melakukan pengeboran sumur minyak. Rig digunakan untuk mencabut dan memasukkan pipa-pipa dari dan ke dalam sumur.
b. Pompa
Pompa adalah suatu alat untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tekanan rendah atau tinggi sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan pompa biasanya dilakukan pada sirkulasi air, tes casing, tes BOPE dan kill well. Jenis-jenis pompa antara lain :
 Pompa Duplex Pompa ini termasuk jenis Positive Displacement Pump atau Reprocating Pump yang dilengkapi dua buah piston. Setiap piston mempunyai dua klep hisap (suction valve) dan dua klep buang (discharge valve) karena itu disebut Double Acting Pump.
 Pompa Triplex Pompa triplex digunakan untuk tekanan yang lebih tinggi dengan volume pemompaan yang lebih kecil. Pompa triplex dilengkapi dengan tiga piston yang bekerja sedemikian rupa sehingga memproduksi tekanan yang lebih tinggi dibandingkan pompa Duplex.
c. Blow Out Preventer Equipment (BOPE)
Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menahan semburan liar akibat tekanan reservoar yang tinggi dalam sumur. Blow Out Preventer Equipment (BOPE) dipasang di atas flange bagian atas dari suatu sumur yang dilekatkan oleh beberapa baut yang dikunci kuat untuk keselamatn jiwa, operasi dan hal-hal yang tidak diinginkan.


2. Subsurface Equipment
Subsurface Equipment adalah semua peralatan yang ada di dalam Sumur atau dibawah Sumur, Antara lain:
a. Packer
Packer adalah alat berupa karet yang digunakan untuk mengisolasi suatu kedalaman tertentu dari lubang sumur. Packer berfungsi untuk :
 Menyekat antara tubing dan casing untuk menjebak cairan ke reservoar.
 Mencegah masuknya semen ke lubang perforasi pada saat dilakukan squeeze cementing.
 Memisahkan zona-zona pada lubang bor.
 Penyangga tubing.
 Untuk keperluan pengetesan sumur seperti swab test.
 Mengisolasi casing yang mengalami kebocoran.
b. Tubular Product
Tubular product dibagi menjadi tiga bagian yaitu drill pipe, casing dan tubing. Drillpipe adalah pipa yang dipakai dalam pemboran dan berfungsi sebagai penyalur lumpur pemboran dan mentransmisikan putaran rotary table sehingga dapat memutar bit. Drillpipe merupakan tubing tanpa las, panjang setiap bagiannya sekitar 30 ft. Casing berfungsi untuk menahan tekanan formasi setelah lumpur dibuang dari dalam sumur, mempertahankan stabilitas lubang bor sehingga tidak mudah runtuh dan menghindari terjepitnya pipa akibat mud cake atau lempung ketika produksi sedang berlangsung. c. Sand Pump Pompa pasir (sand pump, bailer) berfungsi membersihkan pasir dari dalam lubang sumur pada kedalaman yang sudah ditentukan. Cara kerjanya adalah dengan menghisap pasir kotoran-kotoran tersebut sehingga dinamakan suction bailer.
c. Work Over
Work over adalah semua pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan sumur agar produksi sumur tersebut semakin meningkat, atau tetap dapat dipertahankan termasuk diantaranya karakteristik sumur. Jenis-jenis pekerjaan work over adalah :
 Add perforation (penambahan lubang perforasi).
 Pembersihan lubang-lubang perforasi.
 Mengisolasi zona produksi.
d. Equipment Maintenance
Perawatan dan penjagaan barang atau alat-alat dalam keadaan baik dan dapat dipakai berulang-ulang kali merupakan pekerjaan dari equipment maintenance. Pekerjaan ini sangat penting sekali mengingat peralatan yang dipakai dalam produksi minyak bumi sangat mahal sehingga perlu untuk menghematnya. Disamping itu tempat ini juga digunkan untuk memperbaiki peralatan yang rusak seperti packer, swivel dan reda pump.
e. Subproduce Equipment
Subproduce equipment adalah peralatan yang berfungsi untuk memindahkan minyak dari perut bumi ke permukaan. Terdapat beberapa peralatan yang berfungsi sebagai subproduce equipment yaitu sebagai berikut :
 Reda pump, pompa submersible yang berfungsimemompakan minyak ke permukaan. Pompa ini memiliki kapasitas yang beragam yaitu 100 –15000 bpd.
 Switch board, berfungsi menyuplai listrik pada reda pump dan mengontrol kerja reda pump.
 Transformer, untuk mengubah tegangan arus listrik dari line agar sesuai dengan kebutuhan reda pump yang dipasang.
 Tubing hanger, berfungsi untuk menggantung tubing pada casing head.
 Cable guard, berfungsi sebagi pelindung flat cable extention.

B. PRODUCE SUBSURFACE TEAM
Tugas Produce Suibsurface Team adalah menangani sumur-sumur minyak yang ada pada suatu area yang dikelolanya agar tetap dapat berproduksi dengan laju produksi yang optimum. Team ini bertugas dari awal suatu proses produksi sampai ke Gathering Station.
Produce Team dibagi menjadi :
1. Produce Subsurface team
2. Maintenance
3. Rotation Equipment

1. Produce Subsurface Team terbagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu
 Reservoir Engineer
Tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur, ataupun dari seluruh reservoir, di masa datang berdasarkan anggapan-anggapan yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada
 Production Engineer
Bertugas untuk menangani suatu sumur agar produksi tetap optimal. Team Ini bekerja dengan membuat program yang akan dilaksanakan dilapangan khususnya yang berkaitan dengan operasi Well Service maupun Workover.
 Geologist
Adalah team yang bertugas melakukan korelasi hasil dari logging suatu sumur untuk kemudian dianalisa apakah benar daerah sekitar sumur tersebut masih memiliki potensi untuk penambahan produksi minyak. Selain itu team ini juga menganalisa hasil logging pada sumur baru untuk menganalisa formasi mana yang akan diproduksi.
Tahap explorasi 80 % di kerjakan oleh geoscientific , geophysics dan geology. Merekalah yang menentukan titik dimana akan di drilling sumur wildcatnya atau exploration wellnya berdasarkan kedalam dan bentuk anticklinenya. Tujuan dari sumur exploration adalah untuk mengambil data, seperti coring, log, mdt, pvt test dan sebagainya.
 Technical Assistant
Untuk membantu para engineering dalam melakukan pekerjaannya.
 Well Test specialist
Bertugas untuk melakukan pengetesan sumur pada saat sumur sudah berproduksi dengan normal, untuk mengetahui kandungan dari pada sumur tersebut. Umumnya setelah sumur berproduksi dengan normal, maka periodecly sumur tersebut akan di test untuk melihat apakah performance sumur masih berpotensi atau sebagai masukan untuk Petroleum engineer dalam melakukan perawatan atau perbaikan dalam sumur tersebut.

2. Maintenance
Bagian ini mempunyai tanggungjawab untuk mengoptimasikan dan memperbaiki jika ada kerusakan pada alat-alat produksi, seperti pompa . Hal-hal tersebut misalnya, Zero Maq (0 M), High ampere, Low Ampere dan lain-lain. Maintenance team akan bertugas untuk menjaga performa dari pada pompa agar tetap berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya unplaned shut down.

3. Rotation Equipment
Pompa yang banyak dipakai adalah ESP. ESP sendiri juga dikenal sebagai pompa REDA yang dikembangkan oleh REDA sekitar tahun 1950. Seperempat lebih produksi minyak di dunia diperoleh dengan pompa ini yang sanggup memompakan seratus sampai seratus ribu BOPD (Barrel Oil Per Day).
Unit pompa ESP terdiri atas :
• Pump Yaitu susunan beberap stages dan masing-masing stages terdiri atas Impeller dan Diffuser yang statis. Makin banyak stages, maka makin besar fluida yang dapat dipompakan.
• Protector Yaitu bagian pompa yang berfungsi sebagai penyekat agar air tidak masuk kedalam motor dan merusaknya. Protector dipasang diantara motor dan pompa.
• Electric Motor Yaitu motor pada ESP yang merupakan motor listrik 3 fasa. Berfungsi sebagai tenaga pengerak pompa. Motor sendiri terdiri dari dua bagian utama, yaitu Rotor dan stator. Di atas pompa pada tubbing dipasang check valve. Valve ini berguna uintuk mencegah agar fluida dalam tubbing tidak turun kebawah saat ESP mati. Turunnya fluida akan memutar balik pompa dan merusak motor pompa. Selain check valve, biasanya dipasang juga bleeder valve yang berguna untuk membuang fluida yang terdapat dalam tubing kedalam sumur.

Densius Malau In Style