Sabtu, 06 Juni 2009

Teknik Perminyakan

Teknologi Teknik Perminyakan
Tulisan ini ditujukan bagi kita untuk mendapatkan informasi dan ilmu mengenai Teknologi Teknik Perminyakan..........Teknik Perminyakan merupakan salah satu dari beberapa cabang Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral.........Cabang Ilmu tersebut antara lain :

1. Teknik Perminyakan
2. Teknik Pertambangan
3. Teknik Geologi
4. Teknik Lingkungan
5. Teknik Petrokimia

Teknik Perminyakan (Petroleum Engineering) merupakan ilmu terapan yang mempelajari minyak bumi, gas bumi, dan juga panasbumi dari berbagai sisi yaitu sisi reservoir (reservoir engineering), penilaian formasi (formation engineering), pemboran (drilling engineering), produksi (production engineering), dan juga pengolahan (refinery engineering) sampai masalah ekonomi perminyakan (petroleum economic).
Seorang insinyur perminyakan (petroleum engineer) harus menguasai semua aspek tersebut karena aspek2 tersebut merupakan kompetensi dalam bidang teknik perminyakan. Tugas dari seorang petroleum engineer adalah untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi (Upstream Activity) yang meliputi : mencari dan menentukan lapangan minyak, penghitungan cadangan, penentuan titik bor, aktifitas pemboran, produksi, dan aktifitas Down Stream walaupun sekarang down stream seperti refinery sudah banyak diserahkan kepada Chemistry Engineer............

Mohon dilengkapi..... untuk menyempurnakan tulisan ini
Salam

Jumat, 05 Juni 2009

Basic Knowledge Drilling Engineer

Calon Drilling Engineer
Secara singkat, ilmu dasar yang diperlukan oleh seorang "calon" drilling engineer adalah sbb:
1. Fisika Dasar: yang menyangkut ilmu gaya dan prinsip2 tekanan (U-Tube, Hidrostatic Pressures, Pressure Gradient, dsb)
2. Geometry: untuk mengukur dimensi ruang dari berbagai bentuk struktur (silinder, kotak, dan berbagai bentuk lainnya)
3. Analisa dimensi --> karena berhubungan dengan unit / satuan yang nantinya akan menghasilkan "conversion factor". Apalagi di dunia drilling ada yang memakai satuan Amerika (American units, seperti: inch, feet, gallon, lbs, bbls, deg F, psi, dsb) dan ada yang memakai Satuan International (SI), seperti SG, meter, Pascal, deg C
4. Mekanika Dasar:
a. Mekanika Gaya: ini biasanya berhubungan dengan menghitung Rig Capacity, Stress, Tension, Collapse, Burst, Buckling (misalnya untuk casing design, drill string design, dsb)
b. Mekanika Fluida: ini berhubungan dengan tekanan hidrostatik, flow regimes (laminar, turbulent, termasuk untuk annular velocity, jet velocity, dsb), hidrolika (termasuk drilling hydraulics, hydraulic horse power, dsb), buoyancy principles, dsb
c. Mekanika Batuan (Rock Mechanics): ini berhubungan dengan borehole stability (agar lubang tidak runtuh), Mohr Circle basic principle, dsb
5. Kimia Dasar: ini berhubungan dengan type drilling fluid (Lumpur) yang akan dipakai, yang paling tepat untuk type sumur di daerah tertentu, yang menghasilkan lubang yang paling bagus (stabil) dengan minimum formation damage namun tetap dalam range biaya yang dapat dipertanggungawabkan. Disini perlu pemahaman tentang pH, sifat2 reaktif shale (lempung) terhadap air dan bagaimana mengatasinya dengan jenis dan sifat2 (property) Lumpur yang tepat, ada juga daerah di kedalaman tertentu yang mengandung kadar garam tinggi (salt dome) agar kita tau bagaimana mengatasinya, dsb. Seorang mud engineer harus menguasai prinsip2 dasar ini.
6. Electro Dasar / Radioactivity: pemahaman mengenai resistivity / conductivity dsb yang dikombinasikan dengan prinsip2 dasar radioactivity (misalnya yang berhubungan dengan Gamma Ray, Neutron Density, dsb). Hal ini untuk mengukur density batuan, porositynya, ada / tidaknya hydrocarbon dalam interval batuan tertentu, dsb. Seorang electric logging engineer harus menguasai prinsip2 dasar ini..
7. Tentu selain ilmu2 di atas, perlu pemahaman yang baik juga tentang prinsip2 dasar Petroleum Engineering dan Geology.

Dikutip dari berbagai sumber

Salam Perminyakan
Densius

Lifting activity

Rencana Pengangkatan
Crane sekarang menjadi equipment utama dalam suatu konstruksi.Tanpa perencanaan dan pengawasan yang cukup, kecelakaan crane bisa terjadi. Jika sesuatu ada yang salah, konsekuensinya adalah kerusakan property (property damaged) yang juga dapat mengakibatkan kehilangan nyawapun bisa terjadi (fatality).
Perencaanaan yang baik dapat menghindarkan dari bencana. Berikut gambaran tentang tahap yang harus dilakukan dalam membuat lifting plan. Mengetahui batas-batas yang diperlukan.

Site Visit
Personel yang ditunjuk akan memulai perencanaan dengan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi spec dari owner. Personel tsb akan mengecek ke lapangan untuk kondisi actual sebgai informasi yang dibutuhkan, serta memahami apa yang akan dibutuhkan nantinya.
Site visit pertama, dia akan melihat akses dan point untuk posisi crane dan barang yang akan diangkat nantinya. Kondisi dari ground untuk posisi crane sangat penting untuk dicheck karena ini merupakan pondasi dari seluruh beban yang ada (berat crane dan berat barang yang akan diangkat). Disini dia akan melakukan analisis apakah perlu memakai kayu sebagai bantalan atau cukup meratakan ground yang ada. Sering dalam lifting crane path ini diacuhkan, tidak sedikit crane tipping disebabkan karena crane path yang kurang.
Crane path sangat diperlukan untuk crane kapasitas besar, Obstruction yang ada pada saat pelaksanaan lifting sangat perlu diperhatikan jangan samapai barang yang diangkat nantinya akan standby lama hanya untuk menunggu untuk membongkar sesuatu yang menghalangi instalasi.
Memperkirakan actual obstruction sangat diperlukan, bukan hanya me-refer drawing lifting plan saja
Yang kedua, personel tersebut akan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan nantinya, yaitu :
• Deskripsi pengangkatan, barang yang diangkat berupa apa typenya, apakah vessel, framing atau mesin?
• Berat, apakah berat bersih dan berat kotornya sudah diketahui, dan pastikan sudah ada penambahan safety factor dan penambahan berat dari hook crane dan rigging arrangement (sling, shackle,etc)
• Jumlah crane yang dibutuhkan, ada case dimana barang tersebut sebenarnya dapat diangkat dengan satu crane.
• Dimensi, Apakah sudah diketahui letak titik berat dari barang yang akan diangkat nantinya selama dan setelah diangkat.
• Lifting points, apakah sudah sesuai lokasi dari lifting pointnya, maksudnya disini adalah apakah nanti barang yang akan diangkat tidak dalam kondisi miring sewaktu diangkat.

The Crane
Setelah memperhitungkan barang yang akan diangkat untuk selanjutnya dalam pemilihan crane yang diperlukan.
Contohnya, untuk kondisi tanah yang terlalu lunak untuk mobile cranes, disarankan untuk memakai type crawler crane (Pengangkatan di darat). Yang harus diperhatikan tentang crane ini adalah :
• Sertifikat yang masih berlaku
• Kemampuan dan batas dari setiap jenis crane
Accessories
Accessories disini adalah wire rope slings, shackle, chain slings, webbing sling, etc. pemilihan aksesori ini harus sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari kerusakan (istilahnya certificate valid).
Wire Rope SlingPemilihan aksesoris ini dibutuhkan masukan dari pihak lain, karena menurut pengalaman saya antara user (rigger) dan engineer harus konsultasi sebelum pelaksanaan sebuat lifting operation. Disini rigger dengan pengalamannya dan sang engineer dengan ilmu teorinya disatukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Hal yang diperhatikan :
• The safe working load (SWL) atau working load limit (WLL) dari aksesoris yang akan digunakan. dan type aksesoris
• Jumlah leg untuk sling
• Kesesuaian koneksi antar aksesoris (contoh, shackle dengan sling)
• Sudut pengangkatan antara sling perlu dihiting. Hindari penggunakan aksesoris yang palsu, sekarang banyak ditemukan lifting gear aspal (asli tapi palsu). Yang terakhir, dalam setiap pengangkatan yang berat (heavy lifting) agar selalu diadakan tool box meeting untuk menggambarkan kondisi pada saat itu, sehingga informasi ini akan sampai ke semua orang yang terlibat.

Dikutip dari berbagai sumber

Salam
Densius Malau

Senin, 01 Juni 2009

Motivasi Hidup

Jika kamu berpikir untuk menjadi besar, maka itu muncul karena kita pernah memiliki pengalaman yang besar. Pemikiran datang dari pengalaman. Pengalaman yang besar lahir dari sebuah persepsi besar dalam menilai sebuah pengalaman.

Dan penilaian besar lahir dari sebuah mata yang bijaksana melihat sebuah masalah dari sudut pandang kebijaksanaan.
Sedangkan sudut pandang kebijaksanaan lahir dari sebuah hati dan jiwa besar.

Seberapa besar hati dan jiwa kita dimulai dari tindakan besar kita saat ini, bukan esok atau kemarin, namun saat ini.

Sekarang mulailah bertindak hal - hal yang besar, agar menciptakan pemikiran yang besar, dan pemikiran yang besar itu akan membawa kita kepada tujuan yang besar, Tujuan yang besar akan membawa kita kepada kehidupan dan kesuksean yang besar.

Salam Motivasi

Densius Malau In Style